Sejak bergabung dengan Sunderland musim panas ini, Granit Xhaka dengan cepat menjadi pemimpin spiritual tim. Mantan gelandang Arsenal ini kini telah mengambil alih ban kapten, memimpin tim mengawali musim Liga Primer dengan baik, di mana mereka saat ini berada di posisi keempat.

Bagi Xhaka, perjalanan ini merupakan tantangan baru sekaligus kelanjutan dan peningkatan kariernya. Setelah tujuh tahun di Arsenal, memenangkan dua Piala FA dan dua Community Shield, ia pindah ke Bayer Leverkusen. Kini kembali ke Inggris, pemain berusia 33 tahun ini kembali mendapatkan kepercayaan berkat pengalaman dan sikapnya yang dewasa.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Sunderland, Xhaka mengakui bahwa ia langsung merasa memiliki setelah bergabung dengan Sunderland: "Saya tahu ini adalah klub dengan sejarah yang kaya dan basis penggemar yang besar, tetapi saya baru merasakan gairah itu ketika saya benar-benar datang ke sini."

"Hubungan antara pemain dan penggemar sangat penting. Apa pun hasilnya, kami selalu merasakan dukungan. Semua orang bekerja keras setiap hari, dan sikap dalam latihan menentukan hasil pertandingan. Tim ini sangat menuntut dan penuh semangat juang, dan kami pantas berada di posisi kami saat ini."

Baru bergabung dengan tim beberapa bulan lalu, Xhaka telah memberikan tiga assist dan mencetak gol pertamanya untuk Sunderland, dan ia berharap ini baru permulaan. Xhaka berkata, "Kami masih dalam perjalanan dan harus terus bekerja keras dan tetap rendah hati. Menjadi kapten adalah suatu kehormatan dan tanggung jawab, dan saya akan melakukan yang terbaik untuk memimpin tim ke depan."

Sunderland akan menghadapi mantan klub Granit Xhaka, Arsenal, di Stadium of Light akhir pekan ini. Bagi Xhaka, ini bukan sekadar pertandingan, tetapi juga persimpangan emosi. Xhaka mengakui: "Tujuh tahun itu sangat berarti bagi saya, tetapi sekarang saya milik Sunderland, dan saya berharap dapat menulis kisah baru di sini."